Selamat Paskah! Yesus sudah Bangkit! Haleluya!

MINGGU PASKAH, dalam Injil Yohanes, kebangkitan Yesus adalah saat yang menentukan dalam proses mencapai kemuliaan-Nya, proses ini dimulai dari sengsara dan kematian. Peristiwa kebangkitan tidak digambarkan secara spektakuler: bagi Yohanes kehidupan Kebangkitan hadir tanpa banyak suara dan terjadi dalam keheningan, dalam kuasa Roh. Fakta iman para murid diumumkan “ketika hari masih gelap” dan dimulai dengan suatu penglihatan material yang menuntun mereka kepada Sabda Allah.

RD. YOHANES LEONARDI MASUDIN Romo Paroki St Yosef Bontang

Saat pagi Paskah, setelah dikabarkan oleh Maria Magdalena, Petrus dan Yohanes berlari ke makam Yesus dan menemukan makam telah terbuka dan kosong. Maka, mereka mendekat dan “sujud” untuk memasuki makam. Artinya, untuk memasuki misteri Kebangkitan kita harus “sujud”, merendahkan diri. Hanya dengan sikap rendah hati kita dapat memahami proses Kemuliaan Yesus dan dapat mengikuti jalan-Nya.

Apa yang mereka lihat setelah masuk makam? Tentu kain kafan dalam kondisi yang sempurna, tidak koyak dan sobek sedikitpun. Utuh, seperti mereka meninggalkannya pada saat penguburan. Hanya sekarang kosong tanpa tubuh Yesus. Mereka kemudian mengerti apa yang telah terjadi: Yesus telah bangkit! Dengan mata jasmani mereka melihat kain peluh sudah tergulung rapi, tetapi dengan mata hati mereka melihat Yang Bangkit. Dengan mata biasa mereka melihat sesuatu yang fana, tetapi dengan mata roh mereka melihat Yesus telah mengalahkan kematian.

Injil hari ini mengajarkan kita tentang Paskah; untuk mengenali Yesus yang bangkit, tidak lagi cukup dengan memandang Dia dengan mata biasa. Mutlak diperlukan sudut pandang yang baru, yaitu masuk ke dalam dimensi iman. Yesus yang bangkit setiap hari “menampakkan diri” kepada kita, dalam setiap pengalaman dan peristiwa. Maka kita harus belajar untuk mampu melihat dan mengenali dan mengalami-Nya melalui iman dan cinta.

Selamat Paskah! Yesus sudah Bangkit! Haleluya!