Tahun 1973 – 1974 :
Kehadiran umat Katolik diwilayah Kaliorang dan sekitarnya pada awalnya adalah orang-orang Katolik yang bekerja di perusahaan kayu terbesar di Kalimantan kala itu yakni, PT Sangkulirang. Mereka adalah Bapak Yulius Bibit Subagyo, Bapak Frans Dole serta beberapa orang Katolik lainnya. Pada awalnya mereka berkumpul dan berdoa dirumah mereka masing-masing. Seiring perjalanan waktu, munculah gagasan dibenak mereka untuk mendirikan sebuah tempat doa, yaitu Kappela sederhana, dan mereka mulai berjuang. Tahun 1974 berlanjut terus akhirnya,terwujud setelah Kapela.
Tahun 1976 – 1987 :
Umat mendirikan rumah Ibadat yang sekarang masih berdiri di Pengadan. Bangunan tersebut dengan cara Iuran hasil jerih payah umat yang pada saat itu yang berjumlah kira-kira 22 jiwa. Mereka mengumpulkan sebesar Rp. 1.400 perbulan untuk setiap kepala keluarga sebagai kas pembangunan Gereja. Dengan keihklasan dan kesabaran, mereka berhasil membangun Gereja pertama kali di wilayah Pengadan kecamatan karangan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Gereja Pengadan adalah Gereja pertama yang ada pada saat itu menjadi Gereja yang tertua diwilayah Kutai Timur sekarang. Gereja tersebut merupakan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan bersama swadaya umat pada masa itu yang berlokasi dipinggir sungai sehingga sangat strategis sebab berada dijalur akses perusahaan kayu. Yang menghubungkansangkulirang dengan kaliorang dan swadaya umat di bantu oleh perusahaan.