RIWAYAT KEHIDUPAN DI SURGA DAN BUMI

Pada mulanya Allah menciptakan mahkluk yang menjadi pelayanNya adalah di Surga. Ia menciptakan para Malaikat dengan empat Malaikat Agung, yang kita kenal dengan nama Mikael, Gabriel, Rafael dan Lucifer. Mereka diberikan kehendak bebas dan hidup dalam kebahagiaan Bersama Allah. Tetapi diantara Malaikat Agung itu salah satunya melakukan pmberontakan, yakni Lucifer. Ia tidak mau tunduk kepada Allah dan ingin menjadi sama seperti Allah. Akhirnya, ia diusir dari Surga dan sejumlah besar Malaikat yang menjadi pengikutnya. Inilah yang disebut dengan pemberontakan Suci, sebab pemberontakan ini terjadi di Surga, tempat yang Suci.

Maka, kemudian Allah tidak lagi menciptakan mahkluk yang menjadi abdinya di dalam Surga. Ia akhirnya menciptakan planet yang Bernama Bumi yang begitu asri dan indah. Di dalamnya ia menciptakan manusia yang serupa atau secitra dengan dirinya dan hidup di taman Eden. Manusia pertama diciptakan adalah Adam yang berasal dari debu tanah dan Hawa istrinya yang berasal dari tulang rusuk Adam. Pokoknya segala yang ada di Bumi ini kemudian juga tercipta dari apa yang ada di Bumi, bukan dari ketiadaan. Allah sengaja menciptakan segalanya terbatas dan interdepedensi, sehingga segalanya harus dipelihara dengan baik dan seimbang oleh manusia sebagai mahkluk yang paling mulia di Bumi.

Manusia pertama ini hidup dalam kebahagiaan layaknya dalam Surga. Mereka bersahabat dengan semua hewan dan merekalah yang memberi nama hewan itu satu persatu. Mereka juga tidak perlu bekerja keras untuk mencari makan, sebab semuanya sudah disediakan Allah dari pohon buah-buahan. Tetapi diantara semua pohon itu ada dua pohon buah yang istimewa, yakni pohon buah pengetahuan dan pohon buah kehidupan. Allah melarang mereka memakan memakan buah dari pohon pengetahuan, sebab dengan memakan buah pengetahuan itu mereka akan mati.

Lucifer yang adalah Malaikat pengkhianat yang kemudian disebut sebagai setan atau iblis yang menggoda manusia. Setan dalam rupa ular membujuk Hawa untuk memakan buah dari pohon pengetahuan. Dengan tipu dayanya ia meyakinkan Hawa bahwa dengan memakan buah dari pohon pengetahuan ia tidak akan mati, melainkan sama seperti Allah, yakni memiliki pengetahuan tentang yang baik dan yang buruk. Setelah mereka berdua memakan buah dari pohon pengetahuan mereka akhirnya menyadari bahwa mereka sedang telanjang dan karena malu mereka menutup tubuhnya dengan dedaunan. Ketika Tuhan datang mreka akhirnya bersembunyi di balik pepohonan. Akhirnya Allah mengetahui bahwa mereka telah memakan buah dari pohon pengetahuan dan mengusir mereka dari taman Eden. Kemudian Allah mencegah manusia itu memakan buah dari pohon kehidupan yang membuat mereka bisa hidup kekal dan mengutus kerup-kerup untuk menjaga pohon itu.

Apa sebenarnya yang menyebabkan Allah melarang manusia memakan buah dari pohon pengetahuan? Kenapa setan menggoda manusia untuk memakannya sehingga melanggar perintah Allah?  Jawabannya adalah bahwa setan itu adalah Malaikat yang berkhianat pada Allah Ketika di dalam Surga. Setan sudah melihat keindahan, Kemuliaan dan keAgungan Kerajaan Allah dalam Surga. Setan ingin menyaingi Allah dan membangun Kerajaannya sendiri dengan meniru yang dilihatnya di Surga, tetapi ia makhluk yang terbatas dan tidak memiliki kuasa seperti Allah yang bisa membangun dari ketiadaan. Akhirnya ia memakai manusia sebagai budaknya untuk membangun kerajaannya di dunia ini. Dengan kata lain, ia sendirilah sebagai pohon buah pengetahuan itu sendiri. Yesus mengerti hal ini sehingga yang Yesus wartakan di dunia ini hanyalah tentang Kerajaan Allah di Surga. Yang paling penting adalah bahwa Yesus sendiri adalah pohon buah kehidupan itu sendiri, yang dulunya disembunyikan Allah,  sehingga siapapun yang memakan tubuh dan darahNya akan hidup kekal. Yesus mengatakan bhwa diriNya adalah jalan, kebenaran dan hidup.

Dari mana kita tahu bahwa semua Kerajaan dunia ini milik setan atau iblis? Dari teks dimana Yesus digoda oleh iblis. Ketika iblis menunjukkan Kerajaan dunia dengan segala kemuliannya itu akan diserahkan kepada Yesus asal Ia mau menyembahnya. Tetapi Yesus menolak dan mengatakan bahwa hanya Tuhan Allah yang boleh disembah. Itu artinya Yesus tidak mau menjadi budak iblis yang ingin mengembangkan kerajaannya di dunia ini. Yesus dengan tegas menolak memakan buah dari pohon pengetahuan. Teks lainnya, bisa kita lihat dimana Yesus ditanya apakah boleh membayar pajak pada kaisar atau tidak. Yesus meminta mereka menunjukkan padanya mata uang yang bertulisan dan bergambar kaisar. Yesus mengatakan berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi milik kaisar dan berikanlah kepada Allah yang menjadi milik Allah.  Yesus tahu bahwa hampir semua hal di dunia ini dibangun oleh manusia atas bisikan iblis yang menjadi sumber pengetahuannya. Bahkan sampai hari ini kita juga mengalami, dimana pun kita hidup tidak ada tanah yang tidak dikuasai oleh negara atau Kerajaan dunia ini. Bahkan tanah-tanah itu diperebutkan dengan berperang dan para penghuni asli disitu dijadikan sebagai budak. Ketika masa kolonialisasinya berhenti pun setiap orang dituntut supaya memiliki KTP yang menandakan bahwa dia adalah warga negara tertentu yang artinya berada dibawah kekuasaannya.

Mengapa Allah membiarkan manusia diperbudak oleh iblis sang penguasa kegelapan? Allah membiarkan karena Allah ingin menguji manusia, apakah akan mengikuti panggilanNya atau memilih mengikuti sang penguasa kegelapan. Allah membiarkan dunia ini menjadi tempat seleksi bagi siapapun yang akan menjadi calon penghuni Surga. Kalau manusia lebih tertarik pada Kemuliaan kerjaan dunia ini maka dengan sendirinya ia akan meninggalkan Allah. Tetapi Ketika manusia tertarik pada Kerajaan Allah maka ia akan meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti jejak Yesus. Yesus tidak tertarik dengan segala Kemuliaan dunia dan memilih dekat dengan mereka yang miskin dan menderita. Ketika ditanya tentang siapakah yang terbesar di dalam Kerajaan Surga, Yesus memanggil seorang anak kecil dan mengatakan bahwa barang siapa tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, ia tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Anak kecil adalah gambaran manusia tidak berdosa karena belum mengenal pengetahuan (belum memakan buah dari pohon pengetahuan). Anak kecil tidak malu berkeliaran meskipun ia sedang telanjang. Ia menyadari bahwa keadaan telanjang itu memalukan Ketika ia sudah mulai dewasa dan bisa berpikir (sudah berpengetahuan). Itulah sebabnya Gereja menganjurkan setiap orang katolik mulai mengaku dosa Ketika ia menerima komuni pertama, yakni pada saat orang dianggap sudah memadai dalam menggunakan akal budinya.

Bagaimana cara iblis memperbudak manusia untuk membangun kerajaannya di dunia ini? Iblis memperbudak manusia dengan cara menanamkan banyak keinginan dalam hati manusia. Itulah sebabnya Bangsa Israel dahulu memberontak terhadap kekuasaan dan kepemimpinan Allah. Mereka ingin membangun Kerajaan seperti Bangsa lainnya. Mereka menolak Allah sebagai Raja mereka dan meminta raja mereka dari kalangan manusia saja. Meskipun Allah sudah mengingatkan efek dari memilih raja dari kalangan manusia mereka bersikukuh tetap menginginkan raja dari kalangan manusia. Akhirnya Allah mengabulkan keinginan mereka. Raja mereka kemudian adalah Saul, Daud, Salomo, dan seterusnya.

Keinginan tak terbatas yang ditanamkan oleh iblis  dalam hati manusia membuat manusia harus bekerja siang malam untuk membangun segala kemajuan di dunia ini. Manusia terus mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi canggih untuk berbagai proyek prestisius hasil dari ekploitasi sumber daya alam terbatas yang mengakibatkan ketidakseimbangan dan kerusakan parah. Lingkungan hidup, yang disebut oleh Paus Fransiskus sebagai rumah Bersama, telah dirusak akibat ketamakan dan keserakahan manusia, yang sejatinya adalah hasil dari hasutan penguasa kegelapan yang ingin segera menyelesaikan pembangunan kerajaannya.  Seruan Paus Fransiskus mulai dari Laudato Si sampai yang terbaru Laudate Deum, tidak serta merta diindahkan oleh manusia di zaman ini. Kebanggaan manusia akan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang tidak diimbangi dengan kecerdasan spiritual, yakni pengetahuan dari Roh Kudus atau Roh Allah, hanya akan membawa manusia pada kehancuran bersama seluruh ciptaan. Sementara penguasa kegelapan akan menang.

Apa tanda bahwa kuasa kegelapan telah mulai menang? Kita bisa melihat sendiri Negara-negara maju yang telah lama bekecimpung dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tidak lagi mengindahkan Agama dan Tuhan. Bahkan bangunan Gereja-gereja dan Biara-biara yang megah telah dijual dan dikonversi menjadi bermacam-macam fungsi lain, misalnya restoran,  hotel, dan lain sebagainya. Rasionalitas akan menggiring manusia pada keangkuhan yang menjauhkannya dari Sang Pencipta. Inilah cara kerja kuasa kegelapan yang memutarbalikkan fakta, yang menggiring manusia modern lebih percaya bahwa dunia tanpa Tuhan akan lebih baik. Maka para pemeluk Agama dibuat berkelahi satu sama lain dan aneka peyimpangan terjadi didalam tubuh Agama, membuat kepercayaan terhadap Agama menghilang. Agama dianggap sarang teroris dan tempat berkembang biaknya kemunafikan. Disinilah iblis hadir sebagai Raja berwajah baik hati yang patut dipuja. Memang misi dunia kegelapan adalah mengambil alih dunia ini menjadi miliknya dan merekrut pengikut sebanyak-banyaknya dari kalangan manusia.

Mengapa iblis memperbudak manusia siang dan malam terus bekerja untuknya membangun Kerajaannya di dunia ini? Sebab waktu iblis sangat terbatas yakni selama manusia masih bisa bertahan hidup di muka Bumi ini. Dalam kitab wahyu digambarkan angka 666 merujuk pada manusia dan kuasa kegelapan. Angka 6 adalah angka untuk manusia. Enam hari manusia bekerja dan hari ketujuh untuk Tuhan. Manusia memang bisa hidup di dunia selama waktu masih menunjukkan 1 jam 60 menit, 1 menit 60 detik. Saat ini para ilmuan telah meneliti bahwa waktu satu menit sudah lebih dari 60 detik, artinya bahwa 1 jam lebih dari 60 menit. Namun Bumi ini sudah mulai tidak layak untuk dihuni. Jika hasrat keinginan yang menggiring pada keserakahan dan ketamakan manusia tidak mampu dikendalikan maka kerusakan akan semakin meningkat sampai akhirnya yang mampu bertahan hidup diBumi ini hanya robot AI saja. Mungkin pada saat itu oksigen pun manusia harus membelinya secara eceran menggunakan tabung, yang mungkin dijual mahal. Ketika itu terjadi manusia akan memandang bahwa Tuhan itu jahat karena membiarkan mereka hidup dengan segala kerusakan yang merugikan mereka disegala bidang. Maka Ketika waktu satu jam menyentuh diangka 70 menit maka terjadilah apa yang Yesus katakan, “Ketika anak manusia datang, akankah Ia menemukan iman di Bumi?”. Hanya robot yang mampu hidup diatas muka Bumi yang sangat panas dan dengan segala radiasi kimiawi akibat teknologi manusia yang diluar kontrol. Robot AI akankah ia beriman kepada Tuhan dan mengenali Yesus Putra Allah? Inilah era baru, dimana kuasa kegelapan telah beralih dari memperbudak manusia yang lemah menjadi memperbudak roboat AI yang lebih kuat.

Yesus mengenali kuasa kegelapan makanya dalam pelayanannya ia sering mengusir roh-roh jahat dari orang-orang  yang kerasukan. Yesus sadar bahwa ia tidak sedang melawan manusia, melainkan kuasa dibalik manusia yang berbuat jahat. Memang pada hakikatnya manusia itu sungguh amat baik, seperti dalam kisah penciptaan. Manusia menjadi jahat akibat bisikan dari kuasa kegelapan yang tidak mereka sadari. Makanya, Ketika disaat terakhir dalam hidupnya, ketika dikayu salib Yesus berDoa , “Ya Bapa ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”.

Yesus mengajari kita Doa  Bapa Kami. Dalam Doa  itu Ia mengajari kita untuk meminta suapaya datanglah Kerajaan Allah diatas Bumi seperti di dalam Surga. Yesus juga meminta manusia bertobat sebab Kerajaan Allah sudah dekat dan hadir ditengah manusia. Sebab Yesus adalah warga Kerajaan Allah dan datang ke dunia untuk membuka jalan menuju kesana. Ia berusaha merekrut manusia sebanyak-banyaknya menjadi warga Kerajaan Surga dengan materai tubuh dan darahnya. Ia menyuruh para murid untuk membaptis semua orang di segala Bangsa dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus. Orang-orang yang dibaptis dijadikan saudara satu darah dan satu daging dengannya melalui santapan Tubuh dan DarahNya. Itulah sebabnya Rasul Paulus mengajar kita untuk tidak menjadi serupa dengan dunia ini, sebab kita adalah warga Kerajaan Surga.

Hal utama yang menandai kita adalah warga Kerajaan Surga adalah berkumpul dalam Ekaristi dengan pujian dan ucapan Syukur pada Allah. Itulah sebabnya dalam Ekaristi tercantum Doa  Syukur Agung, bukan keluh kesah Agung, serta buku lagu kita diberi judul Puji Syukur. Hidup penuh Syukur akan menuntun kita pada rasa cukup. Tetapi jika hidup penuh keinginan daging maka akan menimbulkan rasa berkekurangan dan penuh keluh kesah. Pintu masuk kuasa kegelapan adalah ketika dalam diri manusia tumbuh banyak keinginan. Ketika banyak keinginan tetapi tidak dapat segera mencapainya maka manusia akan mengalami overthinking bahkan stress. Padahal, dalam Doa  Bapa Kami Yesus mengajari kita hanya meminta makanan yang secukupnya hari ini. Manusia yang pandai bersyukur dan menikmati makanan secukupnya, tidak terlibat pada kehancuran dunia yang diakibatkan oleh keserakahan dan ketamakan.

Yesus memberi perumpamaan tentang talenta untuk menjelaskan tentang Kerajaan Surga. Yang dilipatgandakan di sini adalah harta di Surga. Tetapi manusia sering menganggap bahwa yang dilipatgandakan adalah hal-hal duniawi semata. Lalu yang memendam talenta adalah yang mengangap bahwa Tuhan jahat, sebab Tuhan menuai di tempat ia tidak menabur dan memungut ditempat ditempat Ia tidak menanam. Orang seperti ini adalah orang yang tahu akan kebenaran tetapi diam saja karena ia berpikir bahwa Tuhan jahat, sebab segala hal di dunia ini berkembang bukan karena Tuhan tetapi oleh manusia yang pintar dengan segala keilmuan dan teknologinya. Jika ia bersuara tentang kebenaran maka Ia akan menerima hal yang buruk karena melawan mereka yang punya kuasa di dunia ini, yang bisa saja merenggut nyawanya. Ia berpikir bahwa Tuhan menjebaknya melakukan hal bodoh tetapi Ia sendiri tidak melakukannya. Padahal Yesus yang adalah Putra Allah telah melakukannya dan menjadi contoh. Yesus telah menjadi korban mereka yang memiliki kekuasaan karena menyerukan kebenaran. Saat ini Paus Fransiskus adalah yang diberi banyak talenta dan telah mengajari kita untuk memperjuangkan kebenaran. Paus tidak takut dibenci oleh dunia ini, sebab sebelum dunia membencinya mereka telah terlebih dahulu membenci Yesus Sang Guru. Paus tidak takut pada mereka yang dapat membunuh badan, tetapi ia lebih takut pada Ia yang dapat membunuh badan dan melemparkan jiwa ke dalam Neraka.

Roh Kudus terus berkarya sampai hari ini. Yesus mengatakan mintalah maka akan diberi, carilah maka akan mendapat, dan ketuklah maka pintu akan dibukakan. Banyak yang menyempitkan bahwa yang diminta, dicari dan diketuk hanya pada hal-hal duniawi. Padahal Yesus mengarahkan untuk meminta kepada Bapa maka Ia akan memberikan Roh Kudus. Tetapi seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus, Roh itu penurut tetapi daging itu lemah. Mari kita memohon Roh Kudus agar kita memiliki semangat dan kebenarian sama seperti yang dimiliki para murid perdana. Para murid perdana percaya akan janji Yesus bahwa diSurga ada banyak tempat tinggal dan Ia pergi kesana untuk menyiapkannya. Di Surga Allah Sang Raja telah menyediakan segalanya dan mereka yang diundang tinggal menikmatinya. Tetapi para undangan itu tidak mau datang dengan bermacam-macam alasan, sebab mereka sibuk membangun Kerajaannya sendiri dan para utusan Raja mereka siksa dan bahkan dibunuh. Inilah gembaran tentang Bangsa Israel yang adalah Bangsa pilihan yang merupakan undangan khusus itu, tetapi mereka menolak undangan itu dan membunuh para nabi dan Yesus Putra Sang Raja. Akhirnya, Raja menyuruh memanggil semua orang, yang baik maupun yang jahat, dari berbagai penjuru dunia. Maka, yang pertama akan menjadi yang terakhir yang terakhir akan menjadi yang pertama. Artinya, Bangsa yang menolak undangan Allah ini akan menjadi yang terakhir masuk ke dalam Kerajaan Allah. Tetapi Bangsa lain yang menghadiri undangan itu akan menjadi yang pertama masuk Kerajaan Allah, dengan syarat harus berpakaian pesta. Berpakaian pesta artinya mereka yang dengan teliti mempelajari apa saja syarat yang terlampir dalam undangan itu, bukan asal ikut-ikutan datang. Salah satu persyaratannya adalah adakah para tamu itu mengenakan pakaian kasih?

 

(Oleh RD.Sirilus Hendri Santoso)