Ibadat Mengenang Wafat Tuhan: Menggali Kasih yang Terluka
Ibadat Mengenang Wafat Tuhan: Menggali Kasih yang Terluka
Bersama Romo Yulius Edyanto, MSF
Jumat, 18 April 2025 – Pukul 15.00 WITA
Paroki Santo Yosef Bontang
Pada Jumat, 18 April 2025, umat Paroki Santo Yosef Bontang diundang untuk bersama-sama mengenang wafat Tuhan dalam Ibadat Mengenang Wafat Tuhan yang dimulai pukul 15.00 WITA. Acara ini menjadi saat yang penuh refleksi, saat kita mendalami misteri pengorbanan Kristus yang mati di kayu salib demi keselamatan umat manusia.
Perayaan ini dipimpin oleh Romo Yulius Edyanto, MSF, yang akan mengajak umat untuk merenung lebih dalam tentang makna kasih yang tak terbatas yang tercurah melalui penderitaan dan kematian Kristus. Melalui khotbahnya, Romo Yulius mengingatkan kita:
“Di salib, Kristus tidak hanya mati, Ia mengajarkan kita bagaimana hidup dalam kasih yang total, tanpa syarat. Wafat-Nya adalah tindakan cinta tertinggi yang mengajak kita untuk mengasihi tanpa mengharap balasan. Mari kita mengenang kematian-Nya dengan hati yang penuh syukur dan pengharapan.”
Ibadat ini adalah kesempatan bagi kita untuk berhenti sejenak, merenungkan penderitaan Kristus, dan memperbaharui komitmen kita untuk hidup menurut ajaran-Nya. Sebagai umat beriman, kita diajak untuk merasakan dalam hati kita bagaimana kasih yang terluka itu membawa kita pada jalan keselamatan dan kebangkitan.
Dengan suasana khusyuk, kita akan bersama-sama memperingati waktu wafat Kristus, sebuah momen yang membuka pintu pengampunan dan harapan bagi setiap orang yang percaya. Mari kita bersatu dalam doa, mengenang penderitaan Tuhan, dan meresapi setiap pengorbanan-Nya untuk hidup kita.
“Pada pukul tiga, Yesus berseru dengan suara keras: ‘Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.’ Setelah berkata demikian, Ia menghembuskan napas terakhir.”
(Luk 23:46)