Cahaya Natal Bersinar di Paroki St. Yosef Bontang: Merayakan Sukacita Kelahiran Kristus
Saudara-saudari terkasih,
Malam ini, kita berkumpul dalam sukacita dan pengharapan yang besar untuk menyambut kelahiran Sang Juruselamat dunia, Yesus Kristus. Dalam suasana kudus ini, kita diajak untuk merenungkan tema Natal tahun ini: “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem.”
1. Makna Perjalanan ke Betlehem
Betlehem adalah kota kecil yang menjadi tempat kelahiran Yesus. Bagi para gembala, ajakan untuk pergi ke Betlehem bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan perjalanan iman. Mereka meninggalkan kesibukan dan kenyamanan untuk menyaksikan kasih Allah yang hadir dalam bentuk seorang bayi sederhana di palungan. Kita juga diajak untuk meninggalkan hiruk-pikuk duniawi dan mengarahkan hati kita kepada Betlehem, tempat di mana kasih Allah menjadi nyata.
2. Betlehem sebagai Simbol Kasih Allah
Betlehem melambangkan kasih Allah yang tidak memandang kekuasaan, kekayaan, atau status. Sang Juruselamat lahir di kandang yang sederhana, menunjukkan bahwa Allah hadir untuk semua orang, terutama bagi mereka yang lemah dan kecil. Natal mengingatkan kita bahwa dalam kesederhanaan, kita dapat menemukan kedamaian sejati.
3. Panggilan untuk Membawa Damai dan Sukacita
Seperti para gembala yang kembali dari Betlehem dengan hati yang dipenuhi sukacita, kita juga dipanggil untuk menjadi pembawa damai dan kabar baik kepada sesama. Natal bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang melanjutkan karya kasih Kristus dalam hidup kita sehari-hari—di keluarga, komunitas, dan masyarakat.
Saudara-saudari yang terkasih,
Marilah kita menyambut ajakan ini dengan hati yang terbuka. Pergilah ke “Betlehem” kita masing-masing—tempat di mana kita bisa bertemu dengan Tuhan, baik dalam doa, perayaan Ekaristi, maupun tindakan kasih terhadap sesama. Di sana, kita akan menemukan terang sejati yang memimpin kita untuk hidup dalam kasih dan damai.
Selamat Natal. Tuhan memberkati kita semua.