Bulan Kitab Suci Nasional 2023 : Allah Sumber Kasih dan Keselamatan

Dalam Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2023 ini, kita diajak untuk mendalami tema tentang Allah sebagai sumber kasih dan keselamatan. Tema ini terinspirasi oleh dua kitab nabi-nabi kecil, yaitu Yunus dan Yoel. Kedua kitab ini dengan tegas menyatakan: “Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia” (Yun. 4:2; Yl. 2:13). Tema akan didalami dalam empat subtema dengan berpangkal dari teks-teks pilihan dari kitab Yunus dan kitab Yoel.
Kitab Yunus menceritakan seorang nabi yang bernama Yunus.
Menurut 2Raj. 14:25, Yunus adalah putera Amittai yang sekiranya hidup di abad ke-8 SM saat Kerajaan Asyur mendominasi wilayah Timur Tengah. Dalam Kitab Yunus, Tuhan mengutus sang nabi untuk mewartakan pertobatan ke kota Niniwe, ibu kota Kerajaan Asyur. Padahal di masa itu, orang-orang Asyur memusuhi bangsa Israel, bangsa dari Yunus sendiri. Niniwe digambarkan sebagai kota yang penduduknya melakukan banyak kejahatan (1:1).Kitab Yunus lebih banyak bercerita tentang sang nabi daripada pesan yang dibawa olehnya. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam membaca kitab ini. Pertama, pribadi Yunus dan pergulatannya dalam menanggapi panggilan Allah untuk menjadi nabi-Nya adalah pusat pesan dari kitab ini. Kedua, kitab ini mengisahkan Yunus secara biografis dan kurang mengangkat pesan yang dikhotbahkan atau diwartakannya. Sebagian kisah tampak seperti keajaiban dalam dongeng, misalnya: Yunus tinggal di dalam perut ikan selama tiga hari dan sesudah itu dimuntahkan ke darat (1:17); sesampai di kota Niniwe, ia menyerukan pertobatan hanya sehari dan semua orang yang tinggal di kota itu bertobat, padahal
untuk mengelilingi kota tersebut dibutuhkan tiga hari perjalanan (3:3-4). Kejadian-kejadian yang sangat mengagumkan dan sangat singkat itu ibarat pohon jarak yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula (4:10). Nama Yunus dalam bahasa Ibrani, yônâ, berarti “[burung] merpati”. Dari Kitab Yunus sendiri terlihat bahwa Yunus adalah seorang nasionalis (Israel) dan anti-asing. Katanya dengan tegas, “Aku seorang Ibrani” (1:9). Secara implisit, kitab ini mengungkapkan bahwa Yunus adalah seorang nabi yang berdedikasi, disiplin, dan berkemauan keras.
Akan tetapi ia juga dapat menjadi pemarah dan keras kepala, bahkan melawan perintah Tuhan. Kitab Yunus merupakan cerita kenabian yang mengundang para pembacanya untuk mengenal, bersama Yunus, Allah Kebenaran: Allah sebagai Pencipta adalah Allah yang penuh rahmat; sebagai Allah yang benar Ia menggerakkan pertobatan, pengampunan dan melepaskan hukuman, dan karena ini Ia adalah “Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia” (4:2).
Nabi Yunus dan nabi Yoel diutus untuk mewartakan Tuhan Allah yang sama bahwa Ia adalah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia” (Yun. 4:2; Yl. 2:13). Keduanya mengajak umat beriman pada zaman mereka maupun zaman sekarang untuk mengenal bahwa Tuhan Allah menjadi sumber kasih dan keselamatan mereka. Namun, dalam mewartakan Tuhan itu, kedua nabi tersebut berkarya dalam konteks yang berbeda. Nabi Yunus lebih berfokus pada pergulatannya sendiri dalam menjalani panggilan dan perutusannya sebagai nabi, sedangkan nabi Yoel lebih melihat situasi umat beriman yang hendak membangun hidup dan bangsanya yang telah hancur.

Selama BKSN, kita akan mengadakan empat kali pertemuan
dalam setiap minggu untuk mendalami empat subtema tertentu sesuai
dengan perikop yang ditawarkan:
1. Kasih Allah menggerakkan Evangelisasi Diri (Yun. 1:1-17)
2. Kasih Allah Menggerakkan Pertobatan (Yun. 4:1-11)
3. Kasih Allah Menyelamatkan (Yl. 2:23-27)
4. Kasih Allah Mempersatukan (Yl. 2:28-32)

Pertemuan Pertama BKSN bersama Sr Cornelia Maria PIJ di lingkungan Gregorius Agung Bontang, 7 September 2023
Pertemuan Pertama BKSN bersama Sr Cornelia Maria PIJ di lingkungan Gregorius Agung Bontang, 7 September 2023

 

Pertemuan Pertama BKSN bersama Rm.Paroki St.Yosef Rm.Masudin di lingkungan Sta.Teresa
Pertemuan Pertama BKSN bersama Rm.Paroki St.Yosef Bontang RD.Masudin di lingkungan Sta.Katarina Bontang, 8 September 2023

 

Pertemuan Pertama BKSN OMK bersama Sr. Ernesta PIJ dan Sr Demitria PIJ Bontang, 8 September 2023

 

Pertemuan Pertama BKSN di wilayah PT Badak, Bontang, 5 September 2023

Pada pertemuan pertama, kita akan mendalami subtema Kasih Allah Menggerakkan Evangelisasi Diri. Dokumen Konsili Vatikan II menuliskan: “Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga” (GS 1). Sebagai murid Kristus, kita tidak hanya mengalami bersama semua orang, baik yang beriman maupun tidak, baik yang seiman maupun yang berbeda iman, situasi dunia baik yang menggembirakan maupun yang menyusahkan, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk memelihara kehidupan sebagaimana yang dikehendaki oleh Tuhan. Secara khusus, kita dipanggil untuk mewartakan kabar suka cita Injil Tuhan.

Belajar dari nabi Yunus, menerima perutusan untuk menjadi nabi-Nya itu tidak mudah. Kesulitan yang dialami oleh Yunus adalah bahwa Ia memiliki pemikiran dan kemauan sendiri yang berseberangan dengan kehendak dan kemauan Allah terhadap dirinya. Perikop Yun. 1:1-17 mengajarkan bahwa meski sang nabi lari menjauh dari Tuhan dengan menolak tugas yang diberikan kepadanya, Tuhan tetap dengan kasih mencarinya terus menerus. Rupanya, bila Tuhan berkehendak, manusia yang rapuh pun terus Ia cari, kasihi, dan mampukan untuk menjadi alat-Nya. Allah yang penuh kasih inilah yang menggerakkan sang utusan untuk menginjili dirinya sendiri dengan mengakui-Nya sebagai Tuhan di tengah-tengah orang asing. Yunus menjadi gambaran umat beriman untuk terlebih dahulu mengakui dan mengalami Allah yang mengasihinya sebagai wujud evangelisasi diri sehingga kemudian ia sungguh mampu mewartakan Allah yang mengasihi dan mengampuni.

Subtema yang akan kita dalami dalam pertemuan kedua adalah Kasih Allah Menggerakkan Pertobatan. Pengalaman terpapar virus Covid-19, jugapengalaman-pengalaman lainyang mendatangkan kepedihan dan kematian, membuktikan bahwa manusia itu rapuh. Untuk memulihkan kehidupan yang telah terluka dan terpapar itu, dan karena kerapuhan yang dimiliki oleh manusia, sebagaimana yang dikatakan dalam Dokumen Humana Communitas, kita dituntut untuk berani bertobat. Pertobatan tidak hanya dilakukan oleh para penguasa atau penentu kebijakan hidup bersama dalam masyarakat dan negara, tetapi juga terutama oleh pelaku pewarta pertobatan itu sendiri. Perikop Yun. 4:1-11 menceritakan sang nabi yang bena-benar pergi mewartakan pertobatan. Pada saat yang sama, ia menemukan alasan Allah mengutus dirinya, yaitu bahwa Allah itu pengasih dan penyayang. Allah lebih memilih untuk mengampuni daripada menghukum. Maka, lewat nabi-Nya Ia meminta orang-orang berdosa, meski sebelumnya mereka tidak mengenal-Nya, untuk bertobat. Pertobatan ini membuahkan keselamatan; mereka tidak jadi dihukum, tetapi diberkati.

Pertemuan kedua BKSN di Lingkungan St. Yusuf Bontang, 15 September 2023.
Pertemuan kedua BKSN di Lingkungan Sta. Ratu Rosari Bontang, 19 September 2023.
Pertemuan kedua BKSN di wilayah Hati Kudus Yesus Bontang, 10 September 2023.
Pertemuan ketiga BKSN di Lingkungan St. Andreas Bontang, 20 September 2023.

Pada pertemuan ketiga, kita akan mendalami subtema tentang Kasih Allah Menyelamatkan. Peristiwa yang dialami bangsa Yehuda pada masa lalu mirip dengan pengalaman kita semua pada masa kini. Ketika bangsa Yehuda kembali ke tanah leluhurnya, ternyata mereka menemukan kehancuran dan kemiskinan. Begitupun, ketika orang-orang mencoba kembali beraktivitas normal setelah sekian lama terpuruk karena Covid, tidak sedikit mereka menemukan keadaan yang masih dalam keterpurukan. Untuk umat beriman yang sedang dalam situasi tersebut, kitab Yoel 2:23-27 meyakinkan bahwa Tuhan tidak tinggal diam. Karena kasih-Nya, Ia akan memulihkan keadaan umat-Nya seperti sebelum mereka dihancurkan, bahkan lebih. Hal-hal yang selama ini dihitung rugi akan diganti dengan berkat yang sepadan. Itulah saat keselamatan di mana Tuhan sungguh memihak untuk membela dan menyelematkan
umat-Nya.

Pertemuan Keempat BKSN bersama Rm. Rekan St.Yosef RD.Hendri di Gereja Paroki St Yosef Bontang, 28 September 2023

 

Pertemuan keempat bertemakan Kasih Allah Mempersatukan. Sebelumnya Paus Fransiskus dalam Fratelli Tutti telah mengingatkan kita bahwa di tengah-tengah keegoisan kelompok, ideologi tertentu, suku atau bangsa yang merenggangkan persaudaraan, dunia membutuhkan ‘berjalan bersama’ yang menyatukan. Perikop yang hendak kita bahas dalam pertemuan keempat yakni Yl 2:28-32 menegaskan bahwa yang menyatukan umat beriman adalah Allah karena kasih-Nya dalam wujud Roh-Nya tinggal atas semua orang beriman. Allah menyatukan umat beriman melalui Roh-Nya yang dicurahkan dalam diri semua orang dan semua orang menerima Roh yang sama dari sumber pemberi yang sama. Roh ini memampukan umat beriman untuk bernubuat dan mewartakan firman Tuhan.